Macam macam Antena

Saya sedang mempelajari jaringan nirkabel dan memahami salah satu komponennya yaitu antena.
Antena Secara sederhana adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik, bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya, antena bisa berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun yagi, dsb.Antena adalah alat pasif tanpa catu daya(power), yang tidak bisa meningkatkan kekuatan sinyal radio, dia seperti reflektor pada lampu senter, membantu mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal.
Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak yang bisa ditempuhpun bertambah. Jenis antena yang akan dipasang harus sesuai dengan sistem yang akan kita bangun, juga disesuaikan dengan kebutuhan penyebaran sinyalnya. 

Fungsi antena adalah untuk mengubah sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja.
 
Karakter antena yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk suatu aplikasi (termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi, directivity, gain, dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada sebuah antena, baik ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi penerima, untuk suatu frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu. Misalnya, David Welkinson (0806322514) ingin membeli antena maka untuk mendapatkan antena yang sesuai dengan fungsi yang dinginkan, ia harus memimilih antena dengan karakter yang sesuai dengan fungsi yang dia inginkan.

Pola radiasi antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth).
Kedua pola di atas akan membentuk pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu, di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut.
Antena dipol termasuk non-directive antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio, antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi. Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu, teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pencitraan.

Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel.
Polarisasi didefinisikan sebagai arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi linear vertikal.Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi, khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-power Beamwidth (HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu diameter sudut minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola dapat ditentukan.
 
Secara umum ada dua jenis antena yaitu :
1. Directional
2. Omni Directional
 
Antena Directional
Antena jenis ini merupakan jenis antena dengan narrow beamwidth, yaitu punya sudut pemancaran yang kecil dengan daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau area yang luas, antena directional mengirim dan menerima sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada fokus yang sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point, macam antena direktional seperti antena grid, dish “parabolic”, yagi, dan antena sectoral.
Antena Omni-Directional
Antena ini mempunyai sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600; dengan daya lebih meluas, jarak yang lebih pendek tetapi dapat melayani area yang luas Omni antena tidak dianjurkan pemakaian-nya, karena sifatnya yang terlalu luas se-hingga ada kemungkinan mengumpulkan sinyal lain yang akan menyebabkan inter-ferensi. antena omnidirectional mengirim atau menerima sinyal radio dari semua arah secara sama, biasanya digunakan untuk koneksi multiple point atau hotspot.

Type Antena
1. Antena Omnidirectional 

Antena Omnidirectional adalah antena daya sistem yang memancar secara seragam dalam satu pesawat dengan bentuk pola arahan dalam bidang tegak lurus. This pattern is often described as “donut shaped”. Pola ini sering digambarkan sebagai “donat berbentuk”. Omnidirectional antenna can be used to link multiple directional antenna in outdoor point-to-multipoint communication systems including cellular phone connections and TV broadcasts. Antena Omnidirectional dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa antena directional di outdoor point-to-multipoint komunikasi systems termasuk sambungan telepon selular dan siaran TV.
Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau stu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah.Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derjat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field.yang berbeda dengan, polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedamgkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.

Pola radiasi dari antenna Omni


2. Antena Grid

Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang sering digunakan karena pola pancar yang dimilikinya fokus pada titik tertentu sehingga sinyal yang dikirimkan dapat dilakukan dengan baik.





 3. Antena Parabolik
 
Antena ini dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh . Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi.Antenna parabola dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna.Kelebihan dari antena ini adalah tidak gampang goyah terhadap posisi karena kondisinya pemanen.





4. Antena Sectoral

Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal.
Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.
Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.
Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.

Pola radiasi dari antena Sektoral
 





Konektor BNC


Konektor BNC (Bayonet Neill - Concelman

adalah jenis umum dari RF konektor digunakan untuk kabel koaksial . Hal ini digunakan dengan radio , televisi , dan lain frekuensi radio elektronik peralatan, instrumen tes, sinyal video, dan pernah konektor jaringan komputer populer. Konektor BNC dibuat untuk mencocokkan impedansi karakteristik kabel baik di 50 ohm atau 75 ohm. Hal ini biasanya diterapkan untuk frekuensi di bawah 3 GHz  dan tegangan di bawah 500 Volt. konektor Mirip menggunakan prinsip bayonet koneksi ada, dan sebuah konektor berulir juga tersedia.

Penggunaan
Konektor BNC digunakan untuk koneksi sinyal seperti:
  • analog dan digital interface serial sinyal video
  • amatir radio antena
  • penerbangan elektronik ( avionik )
  • peralatan uji .
Konektor BNC Pohon dengan terminator
Ini adalah sebuah alternatif untuk konektor RCA bila digunakan untuk video komposit pada perangkat video komersial, meskipun banyak elektronik konsumen perangkat dengan RCA jack dapat digunakan dengan BNC-hanya peralatan video komersial melalui adaptor sederhana. Konektor BNC yang biasa digunakan pada 10Base2 tipis Ethernet jaringan, baik pada kabel interkoneksi dan kartu jaringan . TNC (ulir) konektor digunakan untuk kinerja yang stabil pada frekuensi yang lebih tinggi daripada yang digunakan dengan konektor BNC.
Koneksi BNC juga dapat ditemukan di studio rekaman. Peralatan rekaman digital menggunakan sambungan untuk sinkronisasi berbagai komponen transmisi melalui kata jam sinyal waktu.
Konektor ini dinamai nya me-mount bayonet mekanisme penguncian dan penemunya, Paul Neill dan Carl Concelman .Neill bekerja di Bell Labs dan juga menemukan konektor N ; Concelman bekerja di Amphenol dan juga menemukan konektor C .
Dasar untuk pengembangan konektor BNC sebagian besar karya Octavio M. Salati , lulusan dari Sekolah Teknik Elektro Moore dari University of Pennsylvania. Pada tahun 1945, saat bekerja di Hazeltine Electronics Corporation, ia mengajukan paten untuk sebuah konektor untuk kabel koaksial yang akan meminimalkan pemantulan gelombang / kerugian. Paten diberikan pada tahun 1951. 

Jenis dan kompatibilitas
Jenis
Konektor BNC ada di 50 dan 75 ohm versi, cocok untuk digunakan dengan kabel yang sama impedansi karakteristik . Para 75 jenis ohm kadang-kadang dapat diakui oleh berkurang atau tidak ada dielektrik di ujung kawin. Para 50 dan 75 ohm konektor biasanya khusus untuk digunakan pada frekuensi sampai dengan 4 dan 2 GHz masing-masing.
Video dan DS3 aplikasi kantor pusat Telco terutama menggunakan konektor BNC 75 ohm, dimana 50 ohm konektor yang digunakan untuk data dan RF. Banyak penerima VHF digunakan 75 ohm antena input, sehingga mereka sering digunakan konektor BNC 75 ohm.
Kompatibilitas
Versi yang berbeda dirancang untuk kawin satu sama lain, dan 75 ohm dan sebuah konektor BNC 50 ohm yang baik sesuai dengan, standar IEC 169-8 1978, akan pasangan non-destruktif. Setidaknya satu produsen klaim keandalan yang sangat tinggi untuk kompatibilitas konektor '.
Pada frekuensi di bawah 10 MHz ketidakcocokan impedansi antara 50 ohm konektor atau kabel dan 75 ohm yang memiliki efek diabaikan.BNC konektor dengan demikian awalnya dibuat hanya dalam versi 50 ohm, untuk digunakan dengan impedansi dari kabel. Atas frekuensi ini, bagaimanapun, ketidakcocokan menjadi semakin lebih signifikan dan dapat menyebabkan sinyal refleksi.
BNC Inserter / alat remover
Sebuah alat Inserter / remover BNC juga disebut alat BNC, BNC BNC ekstraksi alat atau alat untuk mengeluarkan biji apel, digunakan untuk menyisipkan atau menghapus konektor BNC di kepadatan tinggi atau sulit menjangkau lokasi, seperti padat kabel patch panel di fasilitas siaran seperti pusat kamar aparat .
Mereka biasanya ringan, dibuat dengan stainless steel , dan memiliki sopir sekrup jenis plastik menangani grip untuk menerapkan berputar torsi . Shaft mereka biasanya dua kali lipat panjang standar driver sekrup .
Alat BNC membantu dalam dengan aman, efisien dan cepat mengakses konektor BNC, di bidang jack. Menggunakan alat BNC juga meminimalkan risiko sengaja melepaskan konektor lain di dekatnya.

konektor Mirip
SR-50 dan SR-75
Di Uni Soviet, konektor BNC disalin sebagai SR-50 (СР-50 di Cyrillic) dan SR-75 (СР-75 di Cyrillic) konektor. Sebagai hasil dari menghitung ulang dari kekaisaran untuk pengukuran metrik dimensi mereka berbeda sedikit dari orang-orang dari BNC. Namun mereka umumnya dipertukarkan dengan mereka, kadang-kadang dengan gaya yang diberikan.
TNC (Threaded Neill-Concelman)
Sebuah versi threaded dari konektor BNC, yang dikenal sebagai konektor TNC (untuk Threaded Neill-Concelman) juga tersedia. Ini memiliki kinerja yang unggul ke konektor BNC di microwave frekuensi.
Twin BNC atau twinax
Twin BNC (juga dikenal sebagai twinax) konektor bayonet menggunakan shell yang sama menempel sebagai konektor BNC biasa tapi mengandung dua titik kontak independen (satu laki-laki dan satu perempuan), yang memungkinkan sambungan dari 78 ohm atau 95 ohm terlindung diferensial pasangan seperti RG -108A. Mereka dapat beroperasi hingga 100 MHz dan 100 volt. Mereka tidak bisa kawin dengan konektor BNC biasa.
triaksial
Triaksial (juga dikenal sebagai TRIAX) konektor BNC varian pada yang membawa kedua sinyal dan penjaga serta tanah konduktor. Ini digunakan dalam sistem pengukuran elektronik sensitif, seperti yang dibuat oleh Keithley yang awal dirancang hanya dengan sebuah konduktor dalam tambahan, tapi konektor kemudian triaksial juga termasuk susunan tiga-lug untuk menyingkirkan suatu kawin paksa sengaja dengan konektor BNC. Adaptor ada untuk memungkinkan kemungkinan beberapa interkoneksi antara TRIAX dan konektor BNC.
konektor tegangan tinggi
Untuk tegangan yang lebih tinggi (di atas 500 V), MHV dan SHV konektor yang biasanya digunakan. Konektor MHV mudah keliru untuk jenis BNC, dan dapat dibuat untuk kawin dengan mereka dengan kekerasan. Konektor SHV dikembangkan sebagai alternatif yang lebih aman, dan tidak akan kawin dengan konektor BNC biasa.


Miniatur konektor
Konektor BNC biasanya digunakan dalam elektronik, tetapi mereka digantikan oleh Lemo 00 konektor miniatur yang memungkinkan untuk kerapatan yang lebih tinggi. Dalam industri video broadcast, DIN 1.0/2.3 dan konektor HD-BNC digunakan untuk produk kerapatan yang lebih tinggi.

Protokol Jaringan Pada Beberapa OS

Pengertian Protokol Jaringan adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.

OSI Model
Corresponding AppleTalk layers
Application
Apple Filing Protocol (AFP)
Presentation
Apple Filing Protocol (AFP)
Session
Zone Information Protocol (ZIP)
AppleTalk Session Protocol (ASP)
AppleTalk Data Stream Protocol (ADSP)
Transport
AppleTalk Transaction Protocol (ATP)
AppleTalk Echo Protocol (AEP)
Name Binding Protocol (NBP)
Routing Table Maintenance Protocol (RTMP)
Network
Datagram Delivery Protocol (DDP)
Data link
EtherTalk Link Access Protocol (ELAP)
LocalTalk Link Access Protocol (LLAP)
TokenTalk Link Access Protocol (TLAP)
Fiber Distributed Data Interface (FDDI)
Physical
LocalTalk driver
Ethernet driver
Token Ring driver
FDDI driver

penjelasan untuk Protokol Jaringan Mac OS :


* AppleTalk Data Stream Protocol (ADSP) Bertugas sebagai pemantau aliran data, pengawasan data antara dua komputer berada di protokol ini.

* AplleTalk File Protocol (AFP) Berfungsi untuk menangani file, yah seperti read-only atau hidden itulah protokol ini ditugaskan.

* AppleTalk Session Protocol (ASP) protokol yang memeriksa pesan-pesan dalam bentuk bagian-bagian ini bertugas untuk mengecek apakah sudah lengkap dan validkah sebuah pesan tersebut dari bagian-bagian pesan yang ada.

* AppleTalk Transaction Protocol (ATP) mengecek keakuratan pesan yang dikirim ke jaringan.

* Echo Protocol (EP) protokol pemberi pesan bahwa pesan telah tersampaikan ini juga bertugas untuk memberitahukan bahwa pesan dikirim secara lengkap, pemberitahuan informasi yang telat, dan mengecek lalu lintas agar pesan dapat dikrim secara maksimum.

* Name Binding Protocol (NBP) Penerjemah node pada jaringan yang didefinisi user ke dalam sebuah alamat.

* Page Description Language (PDL) Himpunan fungsi yang digunakan oleh printer untuk mengontrol pemformatan teks pada kertas.

* Routing Table Maintenance Protocol (RTMP) Memantau lokasi node pada jaringan dan memelihara data base hubungan antara node-node tersebut. Apabila satu node mengalami kegagalan, RTMP dapat menetapkan rute alternatif.

* Zone Information Protocol (ZIP) Menganalisis konfigurasi jaringan dan himpunan alamat device ke dalam kelompok, atau zone guna menghasilkan akses yang efisien.

Begitulah beberapa ulasan mengenai Protokol Jaringan pada Mac OS. Kali ini kita bahas tentang Sun Microsystem (Sun OS)
Protokol Jaringan Sun OS
Sun Microsystem memiliki Protokol Jaringan yang bernama NFS (Network File System). NFS adalah sebuah kumpulan protokol yang digunakan untuk mengakses beberapa sistem berkas melalui jaringan. Spesifikasi NFS didefinisikan dalam RFC 1094, dan saat ini telah mencapai versi 3 yang didefinisikan dalam RFC 1813.

Dibawah ini tabel perbandingan antara Layer OSI dan Protokol jaringan NFS.
Lapisan OSI
Protokol NFS
Physical Layer
Apa saja (yang digunakan secara umum adalah Ethernet)
Data-link Layer
Apa saja (yang digunakan secara umum adalah Ethernet)
Network Layer
Internet Protocol (IP)
Transport Layer
User Datagram Protocol (UDP) atau Transmission Control Protocol (TCP)
Session Layer
Remote Procedure Call (RPC) Protocol
Presentation Layer
External Data Representation (XDR) Protocol
Application Layer
Network File System (NFS) dan Network Information System (NIS)


Dibawah ini beberapa fitur yang dimiliki oleh Protokol Jaringan Komputer NFS versi 3 :
  1. Mendukung ukuran berkas hingga satuan Terabyte, dengan menggunakan indikator ukuran berkas hingga 64-bit (pada versi sebelumnya, hanya mengimplementasikan indikator ukuran berkas hingga 32-bit saja, sehingga total ukuran berkas maksimum adalah 4 gigabyte).
  2. Ukuran maksimum paket data yang didukung adalah 64 Kilobyte (pada versi sebelumnya, hanya mencapai 8 KB untuk tiap paketnya, sehingga lebih lama dalam melakukan transfer data dari satu host ke host lainnya yang menjalankan NFS).
  3. Dapat memilih apakah hendak menggunakan protokol lapisan transport UDP atau TCP (pada versi sebelumnya, NFS hanya menggunakan protokol lapisan transport UDP sehingga kurang bagus diimplementasikan dalam jaringan WAN)
  4. Server dapat melakukan penge-cache-an terhadap request yang dilakukan oleh klien.

Protokol Jaringan Windows

Pada Sistem Operasi Windows ini digunakan yaitu Protokol Jaringan TCP/IP. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak di sistem operasi.

Protokol komputer TCP/IP ini dikembangkan pada sekitaran 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:
  • Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
  • Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
  • Protokol lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
  • Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)

Protokol Jaringan IBM PC-DOS  
Protokol jaringan komputer IBM ini menggunakan NetBIOS. NetBIOS atau NetBEUI  merupakan protokol jaringan yang dikembangkan pada tahun 1984 oleh IBM dan Sytek sebagai aplikasi standard komunikasi utk PC. Pada awal NetBIOS dan NetBEUI ( NetBIOS dgn pengembangan tampilan pemakai) telah mempertimbangkan satu protokol . Kemudian NetBIOS banyak digunakan sejak digunakan bersama protokol NetBEUITCP/IP dan SPX/IPX. NetBEUI adl protokol jaringan yg kecil cepat dan efisien yg disalurkan bersama produk jaringan microsoft. Protokol ini dikembangkan oleh Microsoft untuk penggunaan jaringan kecil berbasis berbasis Windows 3.11 atau Windows NT 3.1/3.51 Servers.
Protokol Jaringan Novell Netware 
IPX/SPX adalah singkatan dari Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange. IPX dan SPX adalah protokol jaringan yang digunakan terutama pada jaringan menggunakan Novell NetWare Sistem Operasi IPX dan SPX diturunkan dari Xerox Network Services 'IDP dan SPP protokol, masing-masing. IPX adalah lapisan jaringan protokol (lapisan 3 dari OSI Model) sedangkan SPX adalah lapisan transport protokol (lapisan 4 dari OSI Model). SPX lapisan yang duduk di atas layer IPX dan menyediakan layanan yang berorientasi koneksi antara dua node di dalam jaringan. SPX digunakan terutama oleh klien/server aplikasi. IPX dan SPX keduanya menyediakan layanan koneksi yang serupa dengan TCP/IP protokol IPX memiliki kemiripan dengan IP dan protocol SPX memiliki kemiripan dengan TCP.

Novell sebagian besar bertanggung jawab atas penggunaan IPX sebagai protokol jaringan komputer yang populer karena dominasi mereka dalam perangkat lunak sistem operasi jaringan pasar (dengan Novell Netware) dari akhir 1980-an hingga pertengahan 1990-an.

IPX Menangani :

    * Jaringan logis diberikan sebuah 32-bit heksadesimal alamat dalam kisaran 0x1 - 0xFFFFFFFE.
    * Host memiliki 48-bit alamat node yang secara default diatur ke kartu interface jaringan alamat MAC. Alamat node ditambahkan ke alamat jaringan untuk membuat pengenal unik untuk host di jaringan.
    * Nomor jaringan saat ini 00:00:00:00 berarti jaringan.
    * Alamat broadcast adalah FF: FF: FF: FF.

Kemiripan dengan IP

Alamat jaringan IPX secara konseptual identik dengan jaringan bagian dari alamat IP (bagian-bagian dengan netmask bit-bit 1), alamat simpul lalu mempunyai arti yang sama sebagai potongan-potongan alamat IP dengan netmask bit-bit 0. Sebagai alamat node biasanya identik dengan alamat MAC dari adapter jaringan yang address resolution protocol tidak diperlukan.

Untuk routing entri-entri dalam IPX tabel routing mirip dengan tabel routing IP, routing dilakukan oleh alamat jaringan dan untuk setiap alamat jaringan-jaringan node dari router berikutnya ditentukan dengan cara yang sama alamat IP/netmask ditetapkan dalam tabel routing IP.

IPX melalui Ethernet

IPX dapat ditularkan over Ethernet menggunakan salah satu dari 4 jenis enkapsulasi berikut: 
1. 802,3 (raw) digunakan dalam sistem warisan dan melibatkan data IPX dimulai segera setelah header frame 802,3. Paket dimulai dengan Ethernet Alamat Tujuan (6 byte), Sumber Ethernet Address (6 byte), Frame Panjang (2 byte) yang diikuti oleh data IPX. Terakhir selalu dimulai dengan dua 0xFF byte (Checksum lapangan), dan ini dapat digunakan untuk membedakan jenis ini IPX enkapsulasi dari dua jenis.

2. 802,2 (Novell) terdiri dari 802,3 frame header (tujuan, sumber, panjang) diikuti oleh header LLC (3 byte - 0xE0, 0xE0, 0x03) diikuti oleh data IPX. 0xE0 bidang header LLC berdiri untuk 'Novell' protokol.

3. 802,2 (SNAP) terdiri dari 802,3 frame header, header LLC (3 byte - 0xAA, 0xAA, 0x03), SNAP header (5 bytes - 0x00, 0x00, 0x00, 0x81, 0x37) dan data IPX0xAA bidang header LLC berdiri untuk 'SNAP' protocol. Tiga byte pertama dari SNAP header yang OUI diikuti oleh 2 byte IPX Ether Type.

4. Ethernet II terdiri dari header frame Ethernet II (Tujuan, Sumber, EtherType) diikuti oleh data IPX.
Protokol Jaringan Symbian OS
Protokol Jaringan Symbian OS adalah sistem operasi tak bebas yang dikembangkan oleh Symbian Ltd. yang dirancang untuk digunakan peralatan bergerak (mobile). Saat ini Symbian OS banyak telah banyak digunakan oleh berbagai vendor produk peralatan komunikasi mobile pada berbagai jenis produk mereka yang bervariasi. Variasi dari sisi hardware ini dimana Symbian OS diimplementasi dapat dimungkinkan karena sistem operasi ini memiliki antarmuka pemprograman aplikasi (Application Programming Interface; API). API mendukung terhadap komunikasi dan tingkah laku yang umum pada hardware yang dapat digunakan oleh objek aplikasi lain. Hal ini dimungkinkan karena API merupakan objek antarmuka yang didefenisikan pada level aplikasi, yang berisikan prosedur dan fungsi (dan juga variabel serta struktur data) yang mengelola/memanggil kernel dimana sebagai penghubung antara software dan hardware. Dengan adanya standar API ini membantu pihak pengembang untuk melakukan penyesuaian atas aplikasi yang dibuatnya agar dapat diinstal pada produk telepon bergerak yang bermacam-macam.

Address Formating


 ·         Mac Address (Media Access Control)
·      OSI Layer 2 address
·      Alamat fisik untuk network adapter
·      terdapat 6 bytes yg di tuliskan dgn format hexadecimal
·         IPv4
·      OSI Layer 3 address
·      contoh penulisan: 192.168.1.131 bila di desimalkan menjadi 11000000.10101000.00000001.10000011 setiap
segment bernilai 8bits=1 byte=1 octet.  32 bits= 4 bytes
·      nilai maximum pada setiap segment adalah 255
·      terdiri dari 32 bits
·         IPv6 
·      OSI Layer 3 address 
·      Alamat DNS anda akan menjadi sangat penting.
·      contoh Penulisan IPV6:  fe80::5d18:652:cffd:8f52
·      Terdiri dari 128 bits
·         IP Public & IP Private

v  NAT (Network Address Translation)
·      Menghubungkan alamat IP yg satu ke alamat IP yg lain.
v  SNAT(Source Network Address Translation )
·      Digunakan untuk merubah Source address dari suatu data.
v  DHCP (Dynamic Host Configuration Protokol)
·      Configurasi IP Address secara otomatis beserta subnet mask yg lain.
v  APIPA(Automatic Private IP Address)
·      Alternatif lain dari DHCP, fungsinya hampir sama dgn DHCP.

Sinyal Analog dan Digital


Dalam dunia elektronika, dikenal dua macam sinyal yaitu sinyal analog dan sinyal digital.
Perbedaan sinyal analog dan digital

Sinyal analog & Digital
Secara umum, sinyal didefinisikan sebagai suatu besaran fisis yang merupakan fungsi waktu, ruangan atau beberapa variabel.
Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk gelombang kontinu (continous varying). Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi.  Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog.  Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
  • Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
  • Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
  • Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Salah satu contoh sinyal analog yang paling mudah adalah suara.
Bentuk sinyal Suara
Bentuk sinyal suara
Pengolahan sinyal analog memanfaatkan komponen-komponen analog seperti dioda, transistor, Op-Amp, dan lainnya.

Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (2^1). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (2^2), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2^n buah.
System digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nilai suatu system digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi system digital.
Signal digital ini memiliki berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog yaitu :
  • Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
  • Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri.
  • Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
  • Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.
Pengolahan sinyal digital memerlukan komponen-komponen digital, register, counter, decoder, mikroprosessor, mikrokontroler dan sebagainya.
Saat ini pengolahan sinyal banyak dilakukan secara digital, karena kelebihannya antara lain :
  1. untuk menyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandingkan sinyal analog. Untuk menyimpan sinyal digital dapat menggunakan media digital seperti CD, DVD, Flash Disk, Hardisk. Sedangkan media penyimpanan sinyal analog adalah pita tape magnetik.
  2. lebih kebal terhadap noise karena bekerja pada level ’0′ dan ’1′.
  3. lebih kebal terhadap perubahan temperatur.
  4. lebih mudah pemrosesannya.
Sinyal digital dapat dibaca oleh perangkat digital seperti mikrokontroler,komputer. Agar sinyal analog dapat diolah oleh komputer, maka harus dirubah dulu menjadi sinyal digital.

Sejarah TCP/IP


Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan paket switching digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard ARPANET pada tahun 1983.

Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah perkawinan antara UNIX dan TCP/IP.. Pada awalnya internet digunakan untuk menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol TCP/IP.

Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar de-facto jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada protokol itu sendiri yang merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
  • Perkembangan protokol TCP/IP menggunakan standar protokol terbuka sehingga tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak untuk dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai sistem operasi dan aplikasi jaringan.
  • Tidak tergantung pada perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network, misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.
  • Cara pengalamatan bersifat unik dalam skala global, memungkinkan komputer dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan, walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki address yang hanya dimiliki olehnya.
  • TCP/IP memiliki fasilitas routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada internetwork.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review